Selasa, 08 Juni 2010

Sistem Pendidikan Jepang



A. Pendahuluan

I. Latar Belakang
Ada beberapa faktor yang menyebabkan suatu suku, bangsa atau negara dapat mengenal budaya diluar suku, bangsa atau negaranya sendiri. Menurut Abd Rachman Assegaf (2003: 24-26), faktor tersebut antara lain: pertama, melalui sarana perniagaan atau kehidupan ekonomi, kontak ini merupakan proses awal terjadinya interaksi antar bangsa, tanpa disengaja terjadilah pengenalan budaya diluar bangsanya dan dalam jangka panjang bisa menjadi faktor kuat terjadinya pembaharuan pendidikan suatu negara. Kedua, melalui penaklukan perang, umumnya jika terjadi konflik antar bangsa yang berakhir dengan kekerasan senjata (perang), maka bangsa pemenang biasanya tampil sebagai penguasa, yang diikuti oleh perubahan mendasar dalam hal sistem dan kebijakan pendidikan dan terjadilah akulturasi budaya. Ketiga, kontak antarnegara melalui kerjasama bilateral yang bersifat mutual-cooperation baik dalam bentuk pertukaran ahli maupun pengembangan dibidang pengetahuan. Masuk dalam kategori ini adalah jalur politik atau diplomatik, pertukaran budaya, pelajar, dosen, mahasiswa atau kerjasama luar negeri di bidang pendidikan.
Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik Rakyat Cina, Korea, dan Rusia. Pulau-pulau paling utara berada di Laut Okhotsk, dan wilayah paling selatan berupa kelompok pulau-pulau kecil di Laut Cina Timur, tepatnya di sebelah selatan Okinawa yang bertetangga dengan Taiwan. Jepang terdiri dari 6.852 pulau yang membuatnya merupakan suatu kepulauan. Penduduk Jepang berjumlah 128 juta orang, dan berada di peringkat ke-10 negara berpenduduk terbanyak di dunia. Menurut Konstitusi Jepang tahun 1947, Jepang adalah negara monarki konstitusional di bawah pimpinan Kaisar Jepang dan Parlemen Jepang. Sebagai negara maju di bidang ekonomi, Jepang memiliki produk domestik bruto terbesar nomor dua setelah Amerika Serikat, dan masuk dalam urutan tiga besar dalam keseimbangan kemampuan berbelanja. Dalam bidang teknologi, Jepang adalah negara maju di bidang telekomunikasi, permesinan, dan robotika. ( http://id.wikipedia.org/wiki/jepang )
Pada saat perang dunia II Jepang mengalami kehancuran, kerusakan fatal Infrastruktur, bencana kemanusiaan, ambruknya ekonomi, dan polusi kimia nuklir dengan di bomnya kota Hirosima dan Nagasaki oleh tentara sekutu pimpinan Amerika Serikat. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, Jepang segera bangkit dari kehancuran. Menurut Agus Kurnia (www.kendaripos.co.id), Sewaktu Amerika menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki yang meluluhlantahkan negeri matahari terbit, keluarlah dari mulut pemimpin mereka, Kaisar Akihito dengan pernyataan “wahai para gubernurku....berapa orang guru yang tersisa, yang masih hidup”. Kaisar yang dicintai rakyatnya ini tidak mengatakan atau mencari tahu berapa kerugian material, berapa bangunan yang rusak, berapa pasukan jepang yang tersisa, atau para gubernur yang hidup akibat bom nuklir tersebut, tetapi menanyakan kondisi guru negeri tersebut. Sungguh suatu pernyataan yang menggugah, yang bisa membuka mata hati kita sebagai anak bangsa. Selepas peristiwa tersebut, kaisar Jepang memerintahkan pada para guru untuk memotivasi dan mendukung putra-putri terbaiknya untuk belajar ke luar negeri, khususnya amerika dan eropa. Hasilnya diluar dugaan dimana tidak lebih dari 40 tahun sejak peristiwa bom atom, Jepang sudah bisa berdiri sederajat pada deretan negara-negara industri maju lainnya, termasuk dengan negara yang pernah mengebomnya, Amerika Serikat.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk mengkaji sistem pendidikan yang dikembangkan di Jepang dan membandingkannya dengan sistem pendidikan yang dikembangkan di Indonesia untuk melihat persamaan dan perbedaan sistem pendidikan yang dikembangkan di kedua negara tesebut.
II. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dibuat suatu rumusan masalah yaitu:
1. Bagaimana sistem pendidikan yang dikembangkan di Jepang dan Indonesia?
2. Bagaimana persamaan dan perbedaan system pendidikan di Jepang dan Indonesia?
UNTUK LEBIH LENGKAP DOWNLOAD AJA DISINI

Selasa, 01 Juni 2010

LISTRIK DINAMIS


Disini dapat dibaca file tentang Listrik Dinamis, untuk selengkapnya baca disini

PERANAN STRATEGIS T.I.K. BAGI PERGURUAN TINGGI


Pada dasarnya, terdapat 5 peranan TIK terkait dengan proses belajar mengajar yang terjadi dalam lingkungan kampus yaitu: (i) TIK untuk mendukung aktivitas pembelajaran; (ii) TIK untuk memberdayakan guru dan siswa; (iii) TIK untuk mengelola asset intelektual; (iv) TIK untuk menunjang proses penelitian; (v) TIK untuk mengembangkan berbagai produk pendidikan. jika ingin lebih lengkap baca disini